Jumat, 26 September 2014

KLILIPEN, KSUSUBEN, SLILITEN

Inilah bahasa Banyumasan, taukah arti ketiga kata di atas kawan ?
Klilipen artinya ada kotoran/debu/bulu mata yang masuk ke mata
Ksusuben artinya ada duri lembut yang masuk ke kulit kita
Sliliten artinya ada sisa makanan yang tertinggal di sela gigi kita
Pernahkah kawan mengalami ketiga hal itu, bagaimana rasanya ?
Meskipun bagian tubuh kita yang lainnya baik - baik saja
Seolah seluruh perhatian kita jadi tertuju pada sumber masalahnya
Ketiga penyebab masalah itu telah mengambil alih dunia kita
Itulah yang kebanyakan dialami dan disampaikan oleh orang tua
Saat ada hal yang jadi sumber masalah ketidakmampuan anak
Mengakibatkan segala hal baik dan potensi anak jadi hilang semua
Tak ada yang tersisa satupun, hanya kekurangan anak yang dilihat
Anak saya tidak bisa konsentrasi, suka ngalamun, penakut, nyanteng
Diminta belajar susah, terlalu sensitif, nelangsaan, terlalu pendiam
Kurang teliti, ga mudengan, menganggap sulit semua hal, bingungan
Doyan ngobrol di kelas, nulisnya lambat, gampang terpengaruh teman
Saat orangtua sedang membicarakan kekurangan anak mereka
Otak saya otomatis bekerja sebaliknya, mencari kelebihan anak
Karena saya berharap, saya tidak saja fokus pada kekurangan anak
Namun dapat menggali potensi dan bakat yang sebenarnya anak miliki
Untuk guru di kelas, jika ada anak tertentu yang lambat mengikuti
Padahal teman teman yang lain dapat lebih cepat menguasai materi
Dapat pula menjadi debu, duri dan sisa makanan yang mengganggu
Tak jarang pula, guru jadi terpusat pada anak yang spesial tersebut
Baiklah, melihat situasi tersebut kami siap menjadi pembersih
Menjadi air yang membasuh mata agar debu/kotoran hilang dari mata
Menjadi pemotong kuku yang mengambil duri lembut dari kulit
Menjadi sikat gigi yang membersihkan sisa makanan dari gigi
Saya yakin mereka hanya perlu ditangani oleh pembersih yang tepat
Sikat gigi tak mungkin digunakan untuk membersihkan mata
Pemotong kuku tak mungkin digunakan untuk membersihkan gigi
Air tak cukup ampuh untuk mengeluarkan duri dari kulit
Bagaimanakah guru di seluruh penjuru negeri Indonesia ?
Siapkah kita menjadi pembersih sumber masalah anak ?
Siapkah kita menjadi pengkilap potensi anak ?
Siapkah kita menjadi pewangi diri anak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar