Kamis, 25 September 2014

HAFALAN SHOLAT DELISA



Novel ini menceritakan tentang kisah seorang anak bernama Delisa. Dia berjuang keras untuk menghafal bacaan sholatnya. Dengan latar belakang bencana tsunami, membuat jalan cerita ini sangat mengharukan. Dimana delisa harus kehilangan keluarganya dan menjadi cacat tubuhnya. 

Beberapa catatan mengenai novel ini akan saya ceritakan berikut ini.
1. Kebiasaan Delisa dan saudaranya setor bacaan Al Qur'an kepada ibunya dan bertukar pikiran setiap selesai sholat subuh. Inilah madrasah pertama bagi anak anak. Di rumah, dengan orang tua mereka masing masing. Membayangkan jika setiap keluarga melakukan itu, terselamatkanlah generasi bangsa ini dari kebobrokan moral & karakter

2. Pertanyaan Delisa kenapa dia susah bangun pagi dan dijawab ibunya karena Delisa sering lupa baca doa sebelum tidur. Karena nanti malaikat yang akan membangunkan jika ingat baca doa. Dan kenapa tetap ngantuk saat sdh bangun, karena pasti Delisa lupa belum baca doa setelah tidur. Hmmm... jadi instropeksi diri

3. Pola pikir Delisa yang suka mengamati, mengingat detail dengan baik, dan pandai menghubungkan sesuatu baik kejadian atau kalimat yang didengarnya. Itulah yang sedang saya lihat di kurikulum 2013 saat ini. Bagaimana penilaian pengetahuan diimbangi dengan penilaian sikap & ketrampilan. Sehingga kemampuan anak tidak hanya dinilai dengan tes saja. Tidak saja dirangsang pemahaman kognitifnya. Tapi bagaimana anak dapat mengembangkan pola pikirnya, tidak sekedar jadi 'robot'

4. Perjuangan Delisa menghafal bacaan sholatnya, setiap saat, setiap ada kesempatan. Sudahkah kita pun seperti itu? Berusaha belajar (membaca) setiap saat, setiap ada kesempatan? Saat antri, nunggu kendaraan, nunggu rapat/seminar yang belum dimulai, nunggu guru/dosen blm datang, saat bengong ga tau mau ngapain hehe...

Bersambung...

1 komentar: